UNTUK MUTASI MASUK KE MIN 2 KOTA SURABAYA Klik Disini!

Merenungkan Makna Pancasila di Hari Lahirnya 1 Juni 2025

Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila—hari yang menandai momen penting dalam sejarah berdirinya negara. Pada tanggal ini, kita mengenang pidato bersejarah Soekarno pada tahun 1945 di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam pidato tersebut, Soekarno untuk pertama kalinya mengemukakan lima prinsip dasar yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Kini, 80 tahun telah berlalu sejak peristiwa monumental itu, namun nilai-nilai Pancasila tetap menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila

Pada masa penjajahan Jepang, terbentuk BPUPKI sebagai wadah untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dalam salah satu sidangnya, yakni pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan gagasannya tentang dasar negara. Ia menyebut lima prinsip yang dianggap mampu menjadi tali pengikat kebhinekaan Indonesia: kebangsaan, internasionalisme atau peri kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan yang berkebudayaan. Kelima prinsip itu kemudian dinamakan “Pancasila”, berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “lima asas”.

Meskipun rumusan final Pancasila baru ditetapkan pada 18 Agustus 1945, tanggal 1 Juni tetap dikenang sebagai momen lahirnya gagasan dasar negara. Presiden Joko Widodo menetapkannya sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, dan sejak saat itu, 1 Juni diperingati sebagai hari libur nasional.

Tema Hari Lahir Pancasila 2025

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 mengusung tema “Satukan Semangat, Perkokoh Persatuan”. Tema ini relevan dengan tantangan kebangsaan di era globalisasi dan digitalisasi yang begitu cepat. Media sosial, perkembangan teknologi, dan pergeseran budaya menghadirkan dinamika baru yang dapat memperkuat atau justru melemahkan persatuan bangsa. Dalam konteks ini, Pancasila hadir sebagai penuntun moral sekaligus kompas ideologis yang menjaga arah pembangunan Indonesia.

Refleksi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Di tengah perubahan zaman yang cepat, peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi momen penting untuk merenungkan kembali sejauh mana nilai-nilai Pancasila hidup dalam praktik keseharian kita. Apakah kita masih memegang teguh prinsip keadilan sosial? Apakah kita masih menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama? Apakah kita masih memperjuangkan musyawarah demi keputusan bersama?

Sebagai contoh, sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, mengajarkan kita untuk hidup rukun dalam keberagaman keyakinan. Sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, menuntut kita untuk menghargai hak asasi manusia. Sila ketiga, “Persatuan Indonesia”, mengajak kita untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas golongan. Sila keempat, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”, mengajak kita menghargai demokrasi yang santun dan berkualitas. Dan sila kelima, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, mengingatkan bahwa kemajuan tidak boleh hanya dinikmati segelintir pihak.

Peringatan yang Menginspirasi Aksi Nyata

Peringatan 1 Juni bukan sekadar seremoni. Ia harus menginspirasi aksi nyata dalam berbagai lini kehidupan: di sekolah, di kantor, di komunitas, hingga di dunia maya. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum diharapkan mengisi Hari Lahir Pancasila dengan kegiatan reflektif dan kreatif. Seminar kebangsaan, lomba pidato, diskusi pemuda, pertunjukan seni budaya, hingga kampanye digital bertema toleransi bisa menjadi sarana menyemai semangat Pancasila di kalangan generasi muda.

Tahun ini, berbagai institusi menggelar upacara bendera serentak di seluruh Indonesia. Di beberapa kota, mural bertema Pancasila menghiasi tembok-tembok jalan raya, menjadi pengingat visual akan pentingnya nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa. Media massa dan platform digital pun turut meramaikan peringatan dengan menyajikan konten-konten edukatif dan inspiratif.

Menatap Masa Depan Bersama Pancasila

Pancasila bukan warisan masa lalu yang dipajang di dinding kelas atau disebut hanya dalam upacara. Ia adalah ideologi hidup yang harus terus diperjuangkan dan dimaknai ulang sesuai konteks zaman. Generasi muda Indonesia adalah pewaris utama nilai-nilai Pancasila, dan sekaligus penjaga masa depan bangsa. Dalam dunia yang semakin kompleks, global, dan saling terkoneksi, Pancasila memberikan landasan etika dan arah perjuangan.

Mari jadikan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 sebagai momen untuk memperbarui komitmen kita terhadap nilai-nilai kebangsaan. Dengan semangat persatuan, gotong royong, dan keadilan sosial, kita bisa menghadapi berbagai tantangan dan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.

image_title_1 image_title_2 image_title_3 image_title_4

Youtube

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
MIN 2 KOTA SURABAYA Assalamu'alaikum
Ada yang bisa kami bantu ?
Type here...